Tuesday, May 16, 2006

Syarat Hidup Lobster Air Tawar ( LAT )

Lobster air tawar (LAT) pada umumnya dapat hidup pada selang parameter air yang lebar. Mereka diketahui toleran terhadap kandungan oksigen terlarut sangat rendah. Akan tetapi untuk tumbuh dan berkembang dengan baik tentu tidak akan dapat dilakukan pada kondisi demikian. Untuk tumbuh dan berkembang dengan baik mereka memerlukan kadar oksigen terlarut lebih dari 4 ppm.

Untuk kehidupannya, LAT tidak perlu harus terendam air. Selama insangnya dapat tetap terjaga selalu lembab; mereka dapat menyerap oksigen langsung dari udara dan dapat hidup dalam keadaan demikian hingga beberapa bulan. Udara yang lembab biasanya sudah cukup untuk mempertahankan insang mereka tetap lembab. Meskipun demikian untuk berpijah mereka memerlukan dan harus ada didalam air.

LAT telah bervolusi untuk dapat hidup dalam cuaca kering. Apabila lahan tempat tinggal mereka kering, LAT akan menggali lubang selaras dengan penurunan permukaan air tanah yang terjadi , kemudian menutup lubanyang dengan tumpukan tanah bekas galiannya. Selanjutnya mereka akan tampak berada dalam keadaan dorman. Keadaan ini disebut sebagai aestivation. Mereka bisa dalam keadaan demikian dalam jangka waktu sangat lama, hingga air kembali datang ke daerah mereka.

LAT biasa hidup di air keruh, hal ini sangat menguntungkan bagi mereka agar dapat terhindar dari musuh alaminya. Biasanya mereka hidup pada perairan dengan dasar berlumpur dengan beberapa bebatuan dan potongan cabang tanaman. Dilaporkan bahwa LAT yang dipelihara pada lingkungan dengan substrat berbatu dan belumpur memiliki pertumbuhan lebih cepat dibandingkan dengan mereka yang dipelihara pada substrat buatan seperti plastik.

Temperatur

LAT juga toleran terhadap suhu sangat dingin mendekati beku hingga suhu diatas 35 °C. Meskipun demikian untuk LAT-LAT daerah tropis hendaknya dipelihara pada selang suhu 24 - 30° C Pertumbuhan optimum akan dapat dicapai apabila mereka dipelihara pada selang suhu 25-29 °C.

pH dan Kesadahan.

LAT hidup pada perairan dengan kisarn pH sedikit alkalin yaitu antara 7-9. Mereka jarang dijumpai berada diperiaran dengan pH kurang dari 7. Sedangkan kesadahan air yang diperlukan adalah sedang hingga tinggi. Hal ini diperlukan untuk menjaga kandungan kalsium terlarut cukup tinggi untuk menjamin pembentukan cangkang mereka dengan baik.

Kualitas air lainnya.

Berbagai laporan menunjukkan bahwa LAT muda sensitif terhadap kadar klorin tinggi. Oleh karena itu sering dianjurkan untuk menuakan air terlebih dahulu sebelum digunakan untuk LAT.

LAT diketahui pula dapat mengakumulasikan merkuri (Hg) dalam tubuhnya sehingga mereka sering dijadikan sebagai indikator pencemaran lingkungan. LAT sensitif terhadap pestidida, terutama dari golongan organoklorin, begitu pula residu-residu minyak. Hal ini hendaknya menjadi perhatikan bagi mereka yang ingin membudidayakan LAT secara terbuka, agar terlebih dahulu memeriksa dengan seksama sumber air yang akan digunakan.

PENGELOLAAN KOLAM PEMBESARAN.

Kolam pembesaran burayak untuk menjadi LAT besar untuk konsumsi maupun LAT besar untuk Indukan secara umum hampir memiliki teknik yang sama. Perbedaan yang paling utama adalah diantaranya, seleksi benih untuk indukan harus lebih ketat dibanding seleksi benih untuk konsumsi.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengelola kolam pembesaran baik itu berbentuk kolam tanah ataupun kolam semen, yaitu

a. Tingkat oksigen (DO) terlarut harus tinggi (idealnya di atas 5 ppm atau 5mg/l).

b. Kesadahan/Hardness berada di daerah hard, dengan minimal hardness 50 ppm.

c. PH berada di skala 6.5 - 8.5.

d. Temperature 21 - 30 derajat Celcius.

e. Total Amoniak dibawah 0.5 ppm.

f. Kandungan Nitrite dibawah 0.3 ppm.

Apabila suatu kolam dapat memenuhi persyaratan-persyaratan tersebut diatas maka dapat dipastikan LAT akan tumbuh dengan optimal. Salah satu faktor yang bisa digunakan untuk menciptakan kondisi ideal tersebut adalah dengan mengurangi padat tebar menjadi hanya 10 e/m2, sehingga LAT mempunyai ruang gerak yang memadai untuk beraktifitas.

PENGATURAN WATER FLOW

Aliran air diperlukan pada kolam pembesaran untuk meningkatkan jumlah oksegen yang terlarut (DO) dan mengurangi deposit amoniak yang ada yaitu dengan cara mendorong keluar air yang berkualitas rendah dan memasukkan air yang masih segar. Idealnya dalam 24 jam dapat terganti 20% dari total volume air sehingga kualitas air dapat menjadi selalu baik. Apabila hal ini tidak bisa dipenuhi, maka untuk meningkatkan DO dapat dilakukan cara aerasi buatan baik melalui pengadukan (air di aduk sampai ber buih) atau di masukkan uadar melalui aerator.

Mengenal indukan LOBSTER AIR TAWAR.

Mengapa Indukan memiliki prioritas yang tinggi dalam daftar investasi untuk budidaya LAT?

Indukan memiliki fungsi sangat vital dalam suatu siklus reproduksi LAT, karena dari indukan yang memiliki potensi tubuh yang vigor, sehat dan bongsor diharapkan akan menurunkan potensi istimewa-nya tersebut kepada keturunannya. Anakan yang memiliki pra-potensi tubuh yang baik diharapkan akan tumbuh dan berkembang sebaik induk-nya.

Untuk itulah agar kita mendapatkan suatu keturunan LAT yang baik dan berkualitas tinggi maka hal-hal yang essensial dalam indukan harus diperhatikan dengan seksama. Apabila kita ingin memijahkan (mengawinkan) LAT maka harus diusahakan se-selektif mungkin (di Aussie dikenal dengan istilah Selective Breeding) inti dari selective breeding adalah pemilihan indukan yang betul-betul memenuhi syarat untuk dikawinkan agar di dapatkan anakan yang betul-betul unggul, seperti :

- Sudah cukup umur (matang Gonad) ditandai dengan banyaknya Gonade Spot (pada betina, yang

berupa bintik-bintik putih disekitar carapace) dan menyalanya (distinguish) warna merah pada

capit bagian luar LAT jantan atau paling tidak 8 - 9 bulan dari burayak atau 5 - 8 bulan dari 2".

- Ukuran panjang LAT (diukur secara phisik) paling tidak 5" (12 cm ± 10 %) dan memiliki brood-

chamber yang lebar, sehingga diharapkan telur yang bisa digenggam jumlahnya banyak.

- Sehat, dalam artian tidak mengandung parasit (lintah dll.) serta tidak memiliki luka.

- Agar anakan yang dihasilkan berwarna biru cerah, maka sebaiknya dipilih indukan yang ber-

warna biru cerah pula (catatan : hal ini bukan merupakan hal yang utama).



Agar kita bisa mendapatkan indukan yang betul-betul unggul tersebut caranya adalah dengan mendatangi farm-farm yang memang mempunyai fasilitas untuk melakukan budidaya indukan, atau memang melakukan budidaya untuk mencetak calon indukan (sebaiknya jangan membeli lobster konsumsi untuk kemudian dijadikan indukan). Sangat dianjurkan untuk melihat dengan langsung tempat budidaya dan metode budidaya-nya agar kita mendapatkan data yang akurat tentang indukan yang akan kita miliki. Hindari membeli indukan dari broker (pengepul) karena biasanya mereka tidak memiliki track record yang memadai dari indukan LAT yang mereka jual.

Apabila kita tidak mendapatkan indukan yang sesuai dengan keinginan kita, maka salah satu cara yang bisa digunakan adalah dengan cara membeli calon indukan atau anakan (2") dari indukan yang cukup besar (5" keatas/lebih dari 12.5 cm). Pelihara anakan tersebut ± 1 bulan, setelah 1 bulan seleksi berdasarkan penampilan fisik dan jenis kelamin, pilih yang memiliki tubuh paling besar/di atas rata-rata sebaya-nya. Setelah itu besarkan secara terpisah antara jantan & betina agar tidak terjadi pernikahan 'dini', kepadatan populasi LAT yang disarankan adalah ± 5 ekor/m2. Biarkan calon-calon indukan tersebut berkembang secara optimal dan apabila setelah 3 - 4 bulan dari seleksi pertama tadi ada yg sudah mencapai ukuran 5" maka kawinkanlah secara bertahap, maka sekarang kita sudah memiliki indukan yang cukup bagus/unggul. Di pasaran bebas LAT yang memiliki kualifikasi indukan (yang betul-betul indukan) dijual dengan harga yang lebih mahal karena pengelolaan/proses pencetakan indukan yang berkualitas tersebut memang mebutuhkan investasi yg tidak sedikit dan waktu yg cukup lama.

Secara alamiah di lingkungan aslinya (habitat asal) LAT mulai kawin pada umur 3-4 bulan dari burayak (panjang mulai 2.5"/ 7 cm), tetapi hasil penelitian kami di rILLAH Crayfish Farm menunjukkan apabila LAT kawin terlalu dini maka anakan yang dihasilkan sangat sedikit (< 50 ekor) dengan kemampuan untuk bertahan hidup sangat rendah, serta proses pengeraman yang luar biasa lama (> 8 minggu). Setelah melakukan satu siklus reproduksi (10 - 12 mg atau 2.5 - 3 bulan) indukan baru akan molting dengan pertumbuhan yang hanya mencapai ± 125 % dari panjang awal (dari 7 cm ke 9 cm), maka dari itu sebisa mungkin hindari perkawinan dini tersebut karena kalau tidak kawin/dikawinkan maka setelah 3 - 4 bulan pemeliharaan calon indukan seharusnya sudah bisa mencapai panjang 11 - 13 cm, yang berarti sudah memadai untuk menjadi calon indukan yang berkualitas.

Selain dari itu, terdapat beberapa jenis indukan yang memiliki karakter yang berlainan pada waktu sedang bertelur/mengerami telur. Ada indukan yg ber-tipe gampang stress, indukan tipe ini biasanya selalu bergerak (resah) sehingga kemungkinan terjadinya kerontokan telur sangat besar, sebaliknya ada pula tipe yang tenang dimana sebagian besar waktunya dihabiskan di dalam paralon untuk beristirahat sehingga telur yang dieraminya hampir 100 % sukses menjadi burayak.

3 Comments:

At 7:40 PM, Anonymous Anonymous said...

Hello!!! rillahcrayfishfarm.blogspot.com is one of the most outstanding resourceful websites of its kind. I enjoy reading it every day. I will be back.

 
At 2:45 PM, Anonymous Anonymous said...

The author of rillahcrayfishfarm.blogspot.com has written an excellent article. You have made your point and there is not much to argue about. It is like the following universal truth that you can not argue with: Everyone had an uncle who tried to steal their nose. Thanks for the info.

 
At 7:08 PM, Anonymous Anonymous said...

rillahcrayfishfarm.blogspot.com is the best. Thank your for this article. I enjoyed it very much.
AAA Toronto Payday Loans 1172 Bay St #101, Toronto, ON M5S 2B4 (416) 477-2817

 

Post a Comment

<< Home